Awal mulanya
Ketika
proyek ini dimulai pertama kali, kira-kira sebanyak 7.924 gadis remaja
dari seluruh Jepang mendaftar untuk audisi pertama. Tidak ada promosi
audisi saat itu tapi semua itu karena nama Akimoto Yasushi yang menarik
perhatian banyak pendaftar. Bersama dengan kalimat “Aku ingin bertemu
dengan kalian yang memiliki kepribadian yang kuat” di poster audisi, hal
ini menarik perhatian gadis-gadis remaja yang tidak punya hubungan
apapun dengan industri musik untuk berkumpul di Akihabara Theater
Diantara
para pendaftar, ada Atsuko Maeda, yang sekarang menjadi artis yang
terkenal seantero Jepang. Saat itu dia masih seorang murid pendiam,
memperhatikan pelajaran, yang memiliki nilai yang biasa-biasa saja dan
mungkin akan menjalani hidup normal jika dia tidak melihat poster
audisi. Atsuko sedang berjalan pulang dari sekolah bersama ibunya ketika
ia melihat poster audisi dan memutuskan untuk mendaftar audisi. Ibunya
melihat tindakan ini sebagai tindakan yang tidak biasa dari anaknya,
tapi satu keputusan ini akan mengubah kehidupan anak ini seumur
hidupnya.
Diakhir
putaran terakhir audisi, 24 gadis remaja telah dipilih untuk menjadi
member Idol Group ini. Mereka mulai pelajaran menari dan belajar
bagaimana caranya menyanyi sambil pergi ke sekolah setiap hari.
Kebanyakan dari member-member ini sama sekali tidak punya pengalaman
dengan menyanyi dan menari sama sekali, dan mereka hanya diberikan waktu
1 bulan untuk berlatih sehingga mereka bisa tampil di hari pembukaan
theater – 1 Desember 2005. Tapi karena pelatih tari mereka merasa bahwa
dengan kemampuan para member saat itu masih belum bisa tampil pada
tanggal 1 Desember, maka pembukaan theater ditunda seminggu menjadi hari
dimana mereka melakukan debut theater mereka, 8 Desember.
Di
hari pembukaan, ada beberapa orang yang duduk di bawah stage untuk
menonton penampilan mereka. Tapi, kebanyakan dari mereka adalah staff
dan para official, jumlah penonton yang asli pada hari itu hanyalah 7
orang. Mulai dari hari itu, mereka perform di theater mereka setiap
hari, termasuk di akhir minggu dengan harapan bahwa semakin banyak orang
akan mengenal mereka. Mereka meneruskan performance mereka setiap hari
meskipun ada saat dimana benar-benar tidak ada yang menonton mereka.
Mereka bahkan mencoba memberikan tiket seharga 1000 yen secara cuma-cuma
pada para pejalan kaki yang melintas tapi hampir tidak ada orang yang
mengambilnya. Mereka bahkan mencoba tampil dua kali seminggu pada akhir
minggu dengan harapan ini akan menaikkkan kesempatan untuk mendapat
penonton, tapi ini hanya merupakan pengalaman menyakitkan bagi para
member saat itu
Ini
tidak berakhir sampai di sini saja, ketika member-member merayakan
Natal, natal pertama mereka bersama dengan AKB, mereka diminta untuk
tampil di stage. Penuh dengan kebahagiaan, member-member mencoba
membagikan flyer pada para pejalan kaku, mencoba menarik mereka untuk
menonton pertunjukan Natal mereka. Ini adalah saat dimana mereka
menyadari kenyataan pahit dari Masyarakat, kebanyakan pejalan kaki tidak
memperdulikan mereka. Beberapa orang mengambil flyer mereka, melihatnya
sebentar, lalu melemparkannya ke dalam tong sampah tepat di depan
member-member. Hal ini tentu saja menghancurkan hari member-member. Pada
akhirnya, tidak ada yang menonton, member-member merayakan Natal dengan
sesame member.
Pertanda dari Status Quo
Meskipun
terombang-ambing di lautan tanpa harapan, secara perlahan mereka mulai
mendapat fans-fans setia yang selalu datang ke theater untuk menonton
pertunjukan mereka. 2 minggu setelah debut mereka, mereka mendapat fan
letter yang pertama. Secara garis besar, yang tertulis di fan letter itu
adalah:
Kerja
keras dan ketidakmauan kalian untuk menyerah meskipun kalian ada di
lingkungan yang keras telah menyentuh hatiku. Ini menginspirasiku untuk
bekerja keras dengan pelajaranku juga
Memang
benar tekad keras mereka-lah yang menyentuh hari banyak orang yang ada
di sekitar Akihabara saat itu, terutama Otaku, AKB48 mulai mendapat
perhatian dari ‘dunia bawah tanah(underground)’.
Dengan
jumlah fans royal yang bertambah-tambah, yang mulai mendatangi theater
setiap hari, perbedaan kepopuleran antar member mulai nampak. Di antara
para member ada Itano Tomomi, yang selalu menari di pojok stage. Ada 2
pilar di theater, untuk melihat member favorit mereka lebih jelas, para
fans biasanya akan menonton dari tengah. Sialnya bagi Tomomi Itano, ini
berarti dia tidak akan dapat melihat para penonton dari sisi stage. Tapi
sebagai salah satu anggota yang tampil di stage, dia harus terus menari
dan melambaikan tangannya meskipun tidak ada orang didepannya. Di
sebuah wawancara, Tomochin (julukan Itano Tomomi) berkata bahwa dia
terus melambaikan tangannya dengan harapan suau hari nanti akan ada
orang di depannya, tapi ini cukup berdampak pada kejiwaannya. Ada bukti
bahwa dia stress dan berteriak dan menjerit dan melemparkan peralatan
make-up ke lantai. Kebanyakan member lain juga tidak bahagia, hampir
semuanya memikirkan saat dimana mereka bisa berhenti melakukan hal ini
(tampil)
Setiap
hari akan ada setidaknya 1 member yang akan menangis di ruang ganti dan
menolak untuk naik ke panggung. Kabarnya Akimoro Yasushi sendiri harus
pergi ke theater setiap hari untuk menyemangati member-member untuk
terus tampil dan memaksa mereka untuk percaya padanya lebih lama lagi.
Untungnya sebuah kabar baik datang tak lama kemudian. Untuk pertama
kalinya, pada tanggal 4 Februari 2006, 3 bulan setelah performance
pertama mereka, tiket theater habis terjual
Kira-kira
2 minggu kemudian, mereka mengumumkan bahwa akan ada audisi kedua. Ini
adalah berita mengagetkan bagi para member original karena mereka
melihat ini sebagai tanda bahwa mereka dianggap tidak mampu tambil
sebagai grup yang baik. Tapi menurut Akimoto Yasushi di sebuah program
TV entah kapan, audisi ini dimaksudkan untuk menambah jumlah member
sehingga mereka bisa tampil setiap hari. Lagipula, memaksa sekelompok
gadis remaja untuk tampil setiap hari dan dua kali di akhir minggu akan
memaksa batasan fisik dan mental member-member
Di
antara periode audisi kedua, yang sekarang dikenal sebagai Ratu Iklan
Shinoda Mariko yang keluar dai audisi pertama diperbolehkan untuk
bergabung dengan AKB8 dengan bantuan para fans. Mariko selama itu
bekerja di café di depan theater sebagai seorang pelayan. Dia mendapat
popularitas dari fans-fans yang datang ke café, dan karena bantuan fans
ini juga dia dikenal Akimoto Yashushi. Faktanya, Akimoto Yasushi mungkin
tidak tertarik para Shinoda Mariko karena dia datang audisi dan gagal
pada suatu wawancara dengan Shinoda Mariko. Suatu hari, ketika Mariko
sedang bekerja di café seperti biasa, Akimoto Yashushi tiba-tiba datang
dan berbicara dengannya: “Apakah kau Shinoda Mariko? Jika kau bisa
menghafal 12 lagu dalam waktu 4 hari aku akan memperbolehkanmu bergabung
dengan AKB48”, dengan kemampuan dan tekad yang luar biasa, Mariko mampu
menghafal kedua belas lagu dan bergabung dengan AKB. Menjadikan dia
satu-satunya member 1.5 gen
AKB48
juga merilis single pertama mereka, “Sakura no Hanabiratachi” yang
merupakan salah satu lagu yang dittampilkan di theater saat itu. Ada
yang bilang bahwa Akimoto Yasushi sendiri yang menanyakan pendapat para
fans untuk memilih sebuah lagu dari set list untuk debut single AKB.
Single ini masuk ke top 10 mingguan Oricon dan terjual 22 ribu kopi yang
sangat jarang untuk sebuah grup musik berlabel indie
Sekitar
11.000 pendaftar dari seluruh dunia mendaftar untuk audisi kedua yang
diadakan melalui video telepon. 19 gadis remaja lolos audisi dan mereka
dibentuk menjadi grup lain, yang nantinya dinamai Team K, dengan
original member sebagai Team A. Team K memulai debut performance mereka
pada tanggal 1 April 2006 dengan theater yang penuh, tetapi performance
mereka setelah itu tidak menarik penonton sebanak hari pertama. Alasan
utamanya adalah karena kebanyakan fans masih royal kepada member-member
original dan mereka tidak tertarik pada member-member baru. Kekecewaan
dan perasaaan terhina lah yang memacu member Team K, sampai hari ini,
Team K masih dibanding-bandingkan dengan Team
Setelah
19 member baru bergabung dengan AKB48, ditambah dengan ke-19 orginal
member (sisanya mengundurkan diri/dipecat), jumlah personil AKB menjadi
38 orang, sebuah jumlah yang tidak pernah didengar di industri musik.
Komplain dari fans-fans mengenai kesulitan mengenali member-membe
rmuncul. Untuk solusinya, Akimoto Yashushi memutuskan bahwa diperlukan
seseorang yang mewakili seluruh grup – Ace dari AKB48, dan yang dipilih,
sekarang dikenal oleh orang-orang di seluruh dunia, adalah Atsuko
Maeda.
Lalu
proyek untuk melatih Maeda Atsuko menjadi seorang bintang dimulai.
Sebelum recording untuk setlist untuk stage baru, Maeda Atsuko diberi
sebuah solo song. Orang pertama di grup yang diberi perhatian spesial.
Ketika ia melihat liriknya, ia kebingungan. Acchan (nickname Atsuko
Maeda) tidak percaya pada kemampuan menyanyi dan kemampuan menarinya
sama sekali, ini semua nampak tiba-tiba. Acchan lalu berbicara di sebuah
wawancara bahwa dia menolak untuk menampilkan dirinya saat itu. Doa
menangis di studio dan menolak untuk memulai rekaman. Para Manajer dan
staff jadi panik dan ketika Akimoto Yasushi alias Aki-p datang setelah
mendengar situasinya, dia dilarang masuk karena para manajer takut bahwa
kehadiran Aki-p malah membuat segalanya lebih buruk
Secara
umum dan secara logika, seseorang yang mendaftar audisi sebuah menjadi
member sebuah idol group seharusnya bahagia ketika ia mendapat
perhatian. Tapi di situasi Atsuko Maeda, benar-benar kebalikannya.
Acchan juga mengatakan pada sebuah wawancara bahwa dia tahu dan merasa
ada lebih banyak member yang lebih baik darinya, dan dia bukanlah yang
terbaik tetapi dia dipilih oleh tim manajemen. Dia merasa bersalah pada
member lainnya. Di sisi lainnya, member-membe ryang dipilih sebagai back
dancer untuk solo Atsuko Maeda juga tidak bisa menerima keputusan ini.
Mereka tahu ini bukan salah Acchan karena mereka menjadi back dancer,
tapi mereka tidak bisa menyembunyikan kekecewaan mereka.
Setelah
Maeda Atsuko menjadi center AKB, AKB48 akhirnya merilis major debut
mereka. Debut single mereka “Aitakatta” yang tidak dikenal saat itu,
nantinya akan menjadi terkenal di seluruh Jepang dan diketahui semua
fans J-pop. Setelah mereka merilis major debut mereka akhirnya mulai
dikenal orang-orang
Kesempatan Ada di Tempat yang Tidak Kau Duga
Sayangnya
ini memiliki dampak yang tidak terduga pada kehidupan sekolah mereka.
Image Akihabara saat itu masih “gelap” dan “tidak biasa”, fakta bahwa
AKB memiliki nama Akihabara (AN: AKB artinya Akihabara48) pada nama
mereka secara instan membuat orang-orang merendahkan mereka. Itano
Tomomi alias Tomochin, salah satu seorang member original, menceritakan
pengalamannya yang pernah terjadi waktu dia masih di sekolah. Tomochin
menyapa seorang temannya pada suatu pagi, tapi temannya hanya melihat ke
belakang dan memeberinya tatapan yang dingin. Tomochin lalu bertanya
kenapa mereka mengacuhkannya, teman masa kecilnya ini bilang dia
merendahkan Tomochin karena dia bergabung dengan AKB48. Semenjak hari
itu, mereka tidak pernah berbicara lagi. Ini tentu saja berakibat besar
pada perasaannya
Disamping
“Skirt, Hirari”, single kedua mereka, mereka tidak pernah dipanggil ke
program TV. Tidak puas, para staff membawa member-member dan pergi ke
setiap kantor saluran TV untuk mempromosikan mereka. Dengan kepercayaan
bahwa semua orang hanya perlu melihat sekali untuk melihat seberapa
tingginya tingkat penampilan mereka, mereka bahkan ditolak untuk
memasuki kantor saluran TV karena mereka masih tidak di kenal saat itu.
Kojima Haruna alias Nyan-nyan alias Harunyan, salah seorang orginal
member yang masih aktif hingga kini, mengatakan bahwa para staff berkata
pada para member untuk tidak khawatir, bahwa lagu selanjutnya akan
menjadi lagu hit, tapi tentu saja hal ini tidak pernah terjadi.
Disamping memiliki kepercayaan bahwa semua orang yang melihat
performance mereka akan menyadari bahwa mereka mampu perform dengan luar
biasa, hari-hari dimana AKB48 tidak dapat menjual CD terus berlanjut.
Disaat
inilah Tomochin kembali stress dan melemparkan barang kesana kemari dan
berteriak-teriak di ruang ganti. Hal ini merupakan bukti bahwa mental
dan fisiknya telah mencapai batasnya, ini juga menyatakan bahwa kondisi
ini sangat sulit untuk seorang anak berumur 14 tahun. Tomochin berbicara
pada Aki-p beberapa kali dan menyatakan bahwa dia ingin keluar dari
AKB, tapi Aki-p terus memintanya untuk menunggu sebentar lagi. Tomochin
lalu mengatakan pada sebuah wawancara bahwa dia tidak tahu seberapa lama
harus menunggu, atau seberapa lama dia mampu menunggu, tapi dia
memutuskan untuk mempercayai Aki-p dan menunggu sebentar lagi untuk
perubahan situasi
Saat
itu, ketika keadaan tidak bisa lebih buruk lagi, kesempatan untuk
membalikkan keadaan muncul. Desember 2007, 2 tahun setelah debut mereka,
ketika hari dimana mereka tidak laku terus berjalan, sebuah berita
menyenangkan datang. Mereka diundang oleh NHK untuk tampil di konser
Kouhaku. Ini adalah sebuah event besar dan bergengsi yang mengundang
musisi-musisi top Jepang untuk tampil di akhir tahun untuk merayakan
tahun baru. Tapi kenapa AKB48 dipanggil meski mereka tidak laku saat
itu? Mereka dipilih untuk mewakili Akihabara boom, atau dalam kata lain
kultur Otaku. Sebagai tambahan, mereka tidak muncul sebagai grup musik
individual melainkan performance bersama musisi lainnya dari Akihabara
yang populer saat itu. Hasilnya, jika seorang musisi saat itu tampil
selama 3 menit untuk performance merka, AKB hanya diberi waktu 1 menit
35 detik. Meskipun ini nampak sebagai performance yang menyedihkan,
performance mereka yang singkat ini disiarkan ke seluruh Jepang dan
banyak member saat ini yang tahu AKB48 pertama kali dari performance di
sini.
Waktu
berlalu dan 2008 tiba, sudah 3 tahun semenjak AKB dibentuk. Ada banyak
tekanan dalam grup bahwa jika mereka tidak bubar-bubar tapi tidak
membuat AKB menjadi dikenal, semua akan berakhir. Salah satu event yang
menandai tekanan ini adalah kontrak dengan label rekaman saat itu tidak
dipebarui. Sementara mereka tidak merelease single baru, mereka masih
tampil di theater, disaat inilah banyak orang yang sekarang berhubungan
erat dengan mereka mengenal mereka
Banyak
orang yang pada waktu itu melihat AKB48 sebagai grup musik yang tak
memiliki masa depan, dan rumor-rumor seperti AKB48 akan dibubarkan
beredar diantara member-member. Di sebuah konser pada musim gugur 2008, 5
member termasuk salah satu member yang populer saat itu mengumumkan
bahwa mereka akan graduate (mengundurkan diri) dari AKB48. Pada waktu
itu, saat logical dan sebuah keputusan yang benar. Karena pada saat itu
AKB48 nampak tidak akan maju dan terkenal
Setelah
tahun yang sepi lewat, 2009, 4 tahun setelah pembentukan orginal
pertama. Tahun ini, Maeda Atsuko, Takahashi Minami alias Takamina, Itano
Tomomi, dan beberapa original member dan member utama beranjak 18
tahun, lulus dari sekolah. Karena AKB48 selalu mengenakan seragam
sekolah sebagai tema utama mereka, jika mereka tidak menemukan cara
untuk membuat nama mereka jadi dikenal dalam proses transisi ke stage
selanjutnya akan menjadi sulit. Tetapi, keempatan datang di saat yang
tidak terduga
Setelah
aktif selama 4 tahun, salah satu complain yang paling ramai diantara
para fans adalah bahwa Aki-p tidak benar-benar mengerti member-member.
Kebanyak complain ditujukan pada member-member yang seharusnya
menyanyikan sebuah single dibanding mereka yang dipilih oleh produser
dan director. Inilah ketika Aki- mendapat ide, “Kenapa kita tidak
biarkan fans saja yang memilih?”. Untuk pertama kalinya di industri
musik, sebuah event yang tidak pernah ada sebelumnya digelar pada
tanggal 8 Juli 2009. Diberi nama Senbatsu Election, dimana fans
mengirimkan voting para member favorit mereka yang akan menyanyikan
single selanjutnya. Meskipun hanya ada 54 ribu vote saat itu, ini
meninggalkan image di public bahwa AKB = Senbatsu Election
Member-member
lalu menargetkan partisipasi mereka yang kedua di konser Kouhaku. Kali
ini mereka ingin tampil di stage sebagai AKB48, mereka ingin tampil
individu, yang menandakan bahwa mereka telah bertumbuh dari underground
idol menjadi sebuah Idol Group yang sebenarnya. Melihat ini, Aki-p
memutuskan untuk menggubah sebuah lagu berdasarkan ini
In front of your eyes, a large river flows through.
It’s a wide and large river.
Even if it’s dark, even if it’s deep,
Even if its current is fast, don’t be afraid.
No matter how far apart, there’ll definitely be a shore at the opposite side.
Hold on to your dreams, until the day when it is realised comes.
Di depan matamu,
Sebuah sungai yang besar mengalir.
Sebuah sungai yang besar dan dalam.
Meskipun gelap, meskipun dalam,
Meskipun arusnya cepat, janganlah takut.
Tak
perduli seberapa jauh kau terpisah, pasti akan ada tepi disisi
lainnya.Peganglah mimpimu, sampai hari mimpimu terwujud tiba.
http://www.youtube.com/watch?v=bQqLKCg-UgA
“Seberangi
sungainya dan raihlah mimpimu yang ada di sisi yang lain!!” adalah
pesan yang dikirimkan Aki-p kepada para member. Ini adalah sebuah lagu
yang berbeda dengan lagu-lagu yang AKB telah nyanyikan, yang kebanyakan
adalah lagu romantic. Dengan lagu ini, pada Oktobr 2009, AKB48 mendapat
peringkat no 1 di Oricon chart
Ketika
sebuah event recording terbuka untuk sebuah program radio pada tanggal
23 November 2009, ketika member-member AKB berbicara dengan producer
AKB48 Akimoto Yasushi, ketika sebuah berita mengejutkan muncul. Mereka
diundang ke konser Kouhaku yang ke 60. Setelah berjuang dan direndahkan
selama 4 tahun, mereka akhirnya dapat perform di konser Kouhaku dengan
nama mereka sendiri
Dan
setelah 7 tahun, mereka ‘berjalan sejauh’ 1830 meter dari theater kecil
mereka di Akihabara dan tampil di Tokyo Dome selama 3 hari! :D (FYI,
Tokyo Dome adalah salah satu tempat konser paling besar di Jepang. Semua
impian musisi adalah untuk tampil di sini. Seperti yang kita tahu,
JKT48 ikut tampil di sini selama 3 hari dengan membawakan lagu ‘Baby!
Baby! Baby!’ versi bahasa Indonesia)
sekian ,salam lemver
mau cerita lucu kunjungi >> disini
No comments:
Post a Comment