Ia terus aktif menulis untuk naskah ketika melanjutkan ke Fakultas Sastra Universitas Chuo hingga hampir-hampir tidak pernah masuk kuliah. Setelah mendapat cukup penghasilan, diputuskannya untuk berhenti kuliah dan hidup sebagai penulis naskah.
Kariernya di bidang penulisan lirik dimulai setelah ia diperkenalkan kepada Ichirou Asazuma. Fuji Pacific Music kemudian mengontraknya sebagai penulis lirik. Kesempatan datang pada tahun 1981 ketika dirinya dipercayakan menulis lirik untuk lagu sisi B singel Alfee, "Toori Ame". Lagu "Kotoba ni Shitakunai Tenki" ditulisnya bersama dua anggota Alfee, Kōnosuke Sakazaki dan Toshihiko Takamizawa. Pada tahun berikutnya, nama Yasushi Akimoto mulai dikenal orang setelah menulis lirik untuk lagu ciptaan Kyouhei Tsutsumi, "Dramatic Rain" untuk singel Junichi Inagaki.
Pengalaman sebagai penulis lirik dan naskah penyiaran ditulisnya dalam autobiografi "Saraba Mercedes" yang diterbitkan pada tahun 1988. Naskah acara televisi yang ditulisnya adalah All Night Fuji dan Yuuyake Nyan Nyan. Ia sering disebut sebagai tokoh yang mengorbitkan Tunnels dan Onyanko Club. Namun menurut penjelasannya, kedua grup tersebut bukan hasil karya sendiri, melainkan hasil kerjasama dengan orang lain.
Mengenai konsep pendirian AKB48 yang memiliki teater sendiri di Akihabara, ia pernah berkata :
Konsepsinya ada beberapa tahun yang lalu. Soalnya [saya] terus menerus bekerja di televisi. [Saya] sepertinya merasa iri dengan teater kecil atau band rock yang tidak bisa dilihat di layar kaca, penontonnya sengaja jauh-jauh datang untuk melihat mereka. Kalau televisi, tombol ditekan saja sudah bisa ditonton, tapi menonton pentas teater kecil atau band rock perlu waktu dan uang. Penonton terus bertambah, seperti 10 orang jadi 20 orang, 20 orang jadi 40 orang, 40 orang jadi 80 orang. Penonton "repeater" juga banyak karena [mereka] meminati "materi yang menusuk". Awalnya saya berpikir ingin membuat teater kecil gaya saya, ingin setiap hari mengadakan pertunjukan. Maunya membuat review yang mempertontonkan lagu dan tari, tapi akhirnya lahir konsep "idola yang bisa ditemui".
Sejak April 2005, Akimoto menjabat dosen Fakultas Seni Universitas Seni dan Desain Kyoto dan sejak 1 April 2007 sebagai wakil rektor.
Pada tahun 2011 seluruh isi Top 5 rank pada Oricon Annual Single merupakan lagu ciptaannya semua yang dibawakan oleh AKB48, dan semua album penjualannya mampu menembus penjualan satu juta keping yang merupakan rekor terbaru dan pertama kali dalam sejarah kala itu.
salah satu singlenya di anugerahi penghargaan Japanese Record Award ke 53 dengan judul lagu “Flying Get”. ia kini sibuk dengan acara TV yang dibuatnya, pembuatan film, menulis naskah serial.
Kegiatan beliau saat ini adalah menciptakan acara TV, perencanaan pembuatan film, menulis naskah “Chakushin Ari”, koran, majalah, dan sebagainya. Sebagai penulis, karyanya adalah novel “Akimoto Yasushi Art no Susume” yang diterbitkan oleh Bijutsu Shuppansha dan “Zou no Senaka” diterbitkan oleh Fushosha, dan lain-lain.
Selain menjadi produser dari group idol “AKB48″, “SKE48″, “NMB48″, “HKT48″ “JKT48″ dan "SNH48", beliau juga dikenal sebagai seorang creator yang bekerja sebagai frontliner.
Banyak karya yang telah dibuatnya seperti “Chakushin Ari” yang telah dibuat kembali dalam versi Hollywood dengan judul “One Missed Call” dan dirilis pada januari 2008 di Amerika. Novel “Zou no Senaka” juga telah dibuat menjadi drama TV oleh JTBC di Korea Selatan, dan mulai ditayangkan pada April 2012.
Begitu banyak karya-karya yang di hasilkan oleh Akimoto Yasushi, karena itu “AKB48″, “SKE48″, “NMB48″, “HKT48″ “JKT48″ "SNH48" dibuat dengan kemasan yang menarik walau berjumlah hingga 28 orang lebih bernyanyi dalam satu group. suatu konsep yang berbeda bukan?
Sebetulnya Akimoto tak cuma menciptakan AKB48. Sebelumnya dia pernah membentuk grup idola, Onyanko Club atau Kitten Club, pada 1980. Tapi grup idola ini hanya berjaya pada 1985 hingga 1987. Sebenarnya konsep Kitten Club tak jauh berbeda dengan AKB48 yang ada sekarang. Ada personelnya yang dianggap lulus setelah menginjak usia 21 tahun.
Di tangan Akimoto, AKB48 memang menjadi grup idola remaja Jepang, terutama cowok. Untuk membedakan AKB48 dengan kelompok penghibur lain, Akimoto meminta mereka naik pentas setiap hari pada teater AKB48 di Akihabara.
Bahkan kini AKB48 memiliki program televisi sendiri: AKBINGO!, Weekly AKB, Naruhodo Highschool, AKB to XX, Shukan AKB, AKB Kousagi Dojo, dan masih banyak lagi.Menikah dengan satu personel Kitten Club, Mamiko Takai, Akimoto tak cukup puas membesarkan grup idola di Jepang saja. Ia pun merambah ke Taiwan dan Indonesia. Di Taiwan, Akimoto membentuk Taiwan48 atau TPE48 pada 2011. Sedangkan di Indonesia, ia menciptakan JKT48 yang audisinya digelar pada 8-9 Oktober 2011. Pada November 2011, nama personel JKT48 diumumkan secara resmi.
No comments:
Post a Comment